Berawal dari keinginan yang besar menjadi seorang insinyur di negeri perantauan, serta ketertarikan akan arti sebuah nama Geodesi telah membawa beliau menuju kesuksesan yang besar dalam hidup, hingga saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Penetapan Batas Bidang Tanah dan Ruang di Badan Pertanahan Nasional. Beliau adalah Bapak Ir. Firmansyah, sosok pribadi yang menyenangkan, ramah dan sangat familiar ini dengan rendah hati mau berbagi pengalaman beliau kepada khalayak dengan kesan penuh inspiratif.

Perjalanan karier Bapak tiga putri ini dimulai setelah tamat SMA pada tahun 1971 berangkat dari negeri asalnya, Sumatera. Sebelum masuk Geodesi UGM, beliau sempat menempuh kuliah di Teknik Sipil Ull pada tahun 1972. Namun pada tahun berikutnya tahun 1973, beliau mencoba mendaftar di UGM dengan dua pilihan yaitu Teknologi Pertanian dan Teknik Geodesi. Meskipun diterima dua-duanya, karena berangkat dari Sumatra berbekal cita-cita menjadi tukang insinyur, maka beliau memutuskan Teknik Geodesi sebagai tempat menimba ilmu. Menurut beliau waktu itu kuliah di Fakultas Teknik lebih membanggakan. Selama masa perkuliahan beliau termasuk aktif dalam berorganisasi, hingga terukir pengalaman menjadi sekretaris KMTG (Keluarga Mahasiswa Teknik Geodesi) pada tahun 1975-1977, dan pada tahun 1978-1979 menjadi ketua organisasi tersebut. Kegiatan proyek pernah juga beliau ikuti sekali yaitu proyek transmigrasi di Kalimantan. Masa perkuliahan beliau lalui selama 8 tahun lebih, namun demikian beliau termasuk lulus dengan urutan di bawah 20 diantara 53 teman seangkatannya.

Pada tahun 1981 beliau lulus dari Teknik Geodesi. Cerita unik mengawali karier beliau. Setelah lulus kuliah beliau langsung datang ke BPN Pusat menemui alumni yang sebetulnya belum beliau kenal betul. Dari pertemuan tersebut kemudian beliau diminta untuk langsung masuk kerja pada hari berikutnya. Surprise!!! Suatu peluang yang tidak mudah didapatkan pada saat sekarang. Hal ini tidak terlepas dari pengalaman yang beliau peroleh dalam suka-duka selama berorganisasi, sehingga menjadi sumber pembelajaran bagaimana bersosialisasi, memperkenalkan diri dengan orang lain dan menyesuaikan diri. Modal ini pula vang menunjang suksesnya karier beliau. Setelah selama 1 tahun dilalui sebaqai pegawai non PNS, selanjutnya setahun kemudian tahun 1982, beliau diangkat menjadi PNS Badan Pertanahan Nasional bersama 25 orang dari Jurusan Teknik Geodesi lainnya. Perjuangan beliau meniti karier di BPN tidaklah mudah, namun berkat kesempatan yang diberikan oleh pimpinan yang menerapkan sikap kepemimpinan yang baik, yaitu memberikan kesempatan bagi staf-stafnya untuk berbicara, sehingga beliau sering mendapatkan kepercayaan pimpinan untuk ikut rapat di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Dari pengalaman tersebut beliau banyak belajar bagaimana mengupas dan menyelesaikan suatu masalah, bagaimana memimpin rapat dan sebagainya. Sikap kepemimpinan seperti itu terbawa dan sampai sekarang juga diterapkan pada staf-staf di bawahnya dengan selalu memberikan kesempatan dan menjalin komunikasi yang baik.

Sebelum menduduki posisi sekarang, perjalanan karier beliau cukup panjang. Dimulai tahun 1981 sampai 1995 di BPN Pusat, beliau sempat menduduki jabatan Kepala Seksi dua kali. Setelah itu baru pindah ke daerah dan sempat menjabat sebagai Kakanwil BPN Sulawesi Selatan. Baginya pindah ke daerah memiliki seni tersendiri, karena di daerah lebih bersifat operasional pelayanan yang langsung berhubungan dengan masyarakat. Dalam mencapai puncak kariernya, beliau perlu usaha yang keras, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perjalanan karier sempat tersendat dibanding teman-teman beliau lainnya. Posisi Eselon III baru diraih pada tahun 1999 sementara beberapa temannya telah lebih dulu menduduki posisi tersebut. Namun posisi Eselon III dilalui hanya satu kali dan selanjutnya bisa dikatakan lancar meraih Eselon II dan sampai akhirnya menempati posisi sekarang sebagai Direktur Penetapan Batas Bidang Tanah dan Guna Ruang.

Hingga saat ini beliau sempat mengambil S2 dalam bidang Manajemen di Sumatera Barat. Jenjang pendidikan tersebut sebenarnya tidak begitu berpengaruh dalam karier beliau, namun pengalaman kuliah umum dari orang yang ahli atau cukup berhasil di bidangnya, membuka wawasan tentang karier.

Sebagai alumni yang telah menempati posisi yang cukup penting di BPN, beliau banyak membuka kesempatan kerjasama antara BPN dan Jurusan melalui berbagai bentuk kerjasama seperti penyelenggaraan pelatihan bagi pegawai BPN dan sebagainya.

Terkait dengan bidang Geodesi, menurut pandangan beliau, lapangan kerja yang lebih terbuka untuk karier adalah pegawai negeri dan swasta. Pegawai negeri terbagi dua arah, yaitu sipil dan ABRI. Di sipil yang bisa Eselon 1 setingkat Dirjen bisa diraih di BPN dan Bakosurtanal, artinya lebih berpeluang untuk karier. Menurut pandangan beliau BPN lebih operasional, sehingga beliau meniti karier di instansi tersebut. Sedangkan di ABRI jabatan tersebut setingkat kolonel. Sekarang beliau dapat dikatakan berhasil, karena mencapai posisi eselon 1 di BPN. Beliau sangat mensyukuri nikmat yang diberikan kepada beliau, karunia Tuhan yang sangat besar, baik nikmat karier maupun keluarga dengan tiga pu veng berhasil menempuh pendidikan di bidang kedokteran. Kesan beliau yang meresa sana beruntung masuk Geodesi, karena secara fakta mampu mengantarkan kesuksss Orang besar hingga saat ini, adalah sebagai salah satu karunia Tuhan yang has Satu-satunya kegagalan Bapak ini sebagai alumni Geodesi adalah tidak satupun dar putri beliau yang mengikuti jejak bapaknya.

Comment

Tulisan Lainnya

Perjalanan Setelah Dari Kampus Sekip Unit IV Fakultas Teknik, Bagian Teknik Geodesi

03.02.2024

Doktor Shobirin Muchlis, menyelesaikan studi doktoralnya di Institut Pertanian Bogor (IPB). Penelitiannya diawali dengan

  • No React!

Sumbangsih Seorang Surveyor Geodesi: Untuk Ekonomi Rakyat dan Untuk Keutuhan NKRI

03.02.2024

Kiprah Mahasiswa Geodesi Dekade 1970an Setiap mahasiswa yang pernah diajak ‘mroyek oleh doserinya di

  • No React!

Optimalisasi E-Learning: Melalui Learning Management System Pada Jurusan Teknik Geodesi Universitas Gadjah Mada

01.02.2024

Pendahuluan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) beberapa tahun yang lalu masih dianggap sebagai sesuatu

  • No React!

Hijrah Profesi

01.02.2024

Tulisan ini saya rakit sebagai bentuk sumbangan pengalaman dalam mengikuti jejak alur profesi yang

  • No React!
Beasiswa Katdesi

Beasiswa Katdesi Menebar Kebahagiaan

06.10.2023

KATDESI terus membuktikan komitmennya dalam mendukung pendidikan tinggi, khususnya di bidang Teknik Geodesi. Salah

  • No React!

Benang Emas Teknik Geodesi UGM (2): Perjalanan Penelitian dan Pengabdian untuk NKRI

28.12.2022

Sebagai dosen wajib melaksanakan penelitian tercermin dalam tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi mulai dari

  • No React!

Benang Emas Teknik Geodesi UGM: Perjalanan Mengelola Pendidikan

08.09.2022

Penulis termasuk orang yang dipaksakan menjabat sebagai penanggung jawab pengelola pendidikan di saat-saat paling

  • No React!