Selepas wisuda, Agustus 1990 saya mencoba mencari peluang (tertarik) kerja di bidang TI (Teknologi Informasi), mengingat tugas akhir (skripsi) terkait dengan bidang tersebut.. yaitui pembuatan program TIN (Triangulated Irregular Network) sebagai bagian dari proses digital mapping.
Dengan modal pengetahuan praktis tentang PC (saat itu masih PC jenis XT/AT 286, yang untuk menjalankan program TIN saja butuh waktu sehari semalam) ditambah pengetahuan sedikit pengoperasian Mainframe dan modal bergaul dengan komunitas “orang komputer di PIKSI UGM, saya memberanikan diri melamar pekerjaan di Jakarta (iklan harian Kompas) di bidang TI (syukur kalau berkaitan dengan digital mapping). Alhamdulillah, dari sebagian lamaran direspon dengan panggilan interview pekerjaan di bidang TI “murni” (direspon karena saya yakin faktor nama besar UGM sebagai almamater). Beberapa kali interview gagal, “Iha wong” bukan orang Ti “asli”, alias “TI karbitan”.
Dengan semangat pantang menyerah terus mengirim lamaran kerja, bulan ke 3 (oktober 1990) ada panggilan interview bekerja di bidang digital mapping, dan diterima dengan tugas sebagai asisten programmer PT Vidcodata dalam proyek Property Information Management System (PIMS), Dirjen Pajak Dep. Keuangan, Jakarta. Dalam melaksanakan pekerjaan saya disupervisi oleh programmer dari ERSIS Australia. Bekerja sebagai asisten programmer digital mapping (customizing Mapinfo DOS versi 3.0, dengan Mapcode 2.0) cukup menyenangkan karena cita-cita bekerja di bidang digital mapping tercapai, gaji lumayan, standar fresh graduate.
Namun setelah 6 bulan bekerja, saya merasa iri dengan programmer “bule” yang gajinya 10x lipat, padahal job-nya sama, terlebih mereka (isyunya) tamatan SMA. Di sisi lain ada tawaran dari pihak luar dengan income lebih menarik. Setelah bersitegang dengan pimpinan PT Vidcodata akhirnya saya diijinkan resign, dan pindah ke PT INBIMA.
Jualan Software GIS
Juni 1991, saya bekerja di PT INBIMA (IBM business partner dan distributor software Mapinfo dan SPAN) sebagai Technical Support sekaligus Marketer untuk produk software GIS,.
Bekerja di PT INBIMA ada “senang” dan “tidak senang-nya”. “Senang”, karena saya mengenal dan menggeluti dunia bisnis TI dan khususnya GIS. “Tidak senangnya”, karena produk software GIS yang ditawarkan di lingkungan pemerintahan kalah pamor dengan software Arcinfo yang saat itu sedang booming. Padahal secara teknis software SPAN (Spatial Analysis, produk Canada) lebih unggul dalam analisis overlay dibanding Arcinfo (ESRI, US), tapi karena strategi pemasaran & lobby yang lebih kuat di pemerintahan, Arcinfo lebih berkibar.
Bekerja tidak mencapai target penjualan, rasanya kurang nyaman sekaligus minder dengan para marketer lain untuk produk produk IBM seperti mesin AS 400 (PT INBIMA dinobatkan sebagai The Best IBM Business Partner untuk produk mesin AS 400).
Setelah 1 tahun bekerja, kemudian ada tawaran menarik untuk mengembangkan block system, untuk mendukung pemasaran produk asuransi AJB Bumiputera, lantas pindah ke EDP AJB Bumiputra 1912 yang kemudian menjadi anak perusahaan PT Informatics OASE (PT OASE).
Belajar Manajemen Usaha
Tugas pertama di OASE adalah merancang peta blok bangunan dengan teknologi GIS sebagai alat bantu penetrasi pasar asuransi AJB BP 1912, sehingga dengan mudah mem-petakan prospected customer. Ide block system tersebut berasal dan dibawa oleh Kyoelife Ins. Jepang, sebagai salah satu pemegang saham PT OASE.
Selama 1 tahun dibangun dan disosialisasikan, ternyata tidak sukses diimplementasikan karena kurangnya dukungan dari pimpinan JAB BP 1912. Tugas berikutnya mengelola pekerjaan GIS & Creative Design, sebagai Section Head.
Hal menarik bekerja di OASE, adalah keterlibatannya secara manajerial, yakni dalam pengelolaan bisnis skala besar, terutama dalam supporting TI terhadap AJB BP 1912 dan Bank Bumiputra, dengan mengoperasikan IBM Mainframe dan IBM AS 400 selain ratusan PC. Dari sini saya belajar bagaimana cara mengelola usaha.
Bertepatan dengan situasi krisis ekonomi, Mei 1998 saya malah memutuskan untuk uji nyali, berwiraswasta.
Nekat Berwiraswata
Bisa dibilang nekat, karena memulai usaha dari rumah kontrakan tanpa modal finansial cukup, hanya mengandalkan kenalan yang ada di pemerintahan dan bekerja secara freelance, membuat aplikasi Database dan GIS. Setahap demi setahap dengan dibantu beberapa orang programmer, hingga tahun 2000, memutuskan membuka cabang dari perusahaan teman, PT Sumberdaya Komptelindotama (SDK).
Bisnis Mulai Berdenyut
Perkembangan menarik, pada periode tahun 2001 2005, selain menangani pembuatan program aplikasi GIS dan Database (untuk berbagai Instansi Pemerintahan), muncul kebutuhan digital mapping untuk swasta dalam skala nasional, untuk mendukung operasional bisnis – khususnya outlet mapping dan distribusi, diawali oleh PT Coca-Cola Indonesia (CCAI).
Bisa dibayangkan, request-nya, saya harus menyediakan peta digital jalan seluruh Indonesia hanya dalam jangka waktu kurang dari 1,5 tahun. Untuk keperluan manajemen distribusi (routing) dibutuhkan peta digital ruas jalan ada kelas jalan, nama jalan dan point of interest (POI) sepanjang jalan. Target CCAI akan mem-plot outlet penjualan sebanyak 0,5 juta outlet yang tersebar secara nasional, sebagai bagian sistem manajemen distribusi Coca-Cola Indonesia.
Dengan rasa percaya diri yang pas-pasan, memberanikan diri minta dukurigan Bakosurtanal, ternyata direspon baik oleh Kapus PDRTR (Ibu Heny Liliwati), dan di-follow up hingga terbit MOU dengan kepala Bakosurnatal (Bp. Junil Kahar), PT SDK boleh mengembangkan peta digital RBI 1: 25,000, khususnya layer Jalan.
Dengan modal beberapa layer RBI 1: 25,000 (Jawa), plus Digitasi peta topografi 1:50.000 (luar Jawa), plus sumber-sumber peta lainnya: PU, BPN dan Bappeda di daerah-daerah, dikompilasi dan didigitasi oleh 50-an operator GIS siang-malam. Kemudian dibawa ke lapangan untuk di-up date, di-identifikasi nama jalan dan POI nya. Jadilah produk DRM (Digital Road Map) Nasional.
Pengguna DRM Nasional berikutnya:
- Salim Group, untuk outlet mapping Indofood & Bogasari
- Astra International, Geographic Information Market
- FIF (federal International Finance), Customer Intelegent Market
- Lain-lain (parsial): Orang Tua Group, Unilever, Yellow pages.
Membangun Usaha
Pada tahun 2004, sebagai upaya pengembangan usaha dibidang TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi atau ICT Information Communication Technology), dibuat perusahaan sendiri yakni PT ICTindo Mitra Solusi (baca PT AiSiTi) yang fokus pada bisnis aplikasi TIK untuk swasta dan government dengan solusi & produk:
- e-Bizmaps (electronic Business Mapping System): Digital Road Maps (DRM) Indonesia. Aplikasi Customer Mapping System (Customaps), e-Bizmaps services
- e-Goverment, aplikasi sistem informasi pemerintahan SIMPAJA (Sistem Informasi Pajak Daerah), Pelayanan Terpadu (PTSP), SIK (Sistem Informasi Kesehatan) Terpadu, e-TU (Elektronik Tata Usaha), e-Collab (Aplikasi Kolaborasi Perkantoran), SIGDA (Sistem Informasi Geografis Daerah).
- ICT Services
Membangun Mimpi
Saat ini, bila kita melakukan searching di Google dengan kata ‘bisnis online’ akan diperoleh lebih dari 7 juta hasil telusur, kata ‘business online’ (377 juta), kata ‘google earth’ (141 juta), kata ‘online map’ (306 juta).
Pertanyaannya, adakah korelasi antara bisnis secara online di Internet dengan tenomena google earth sebagai peluang (market drive) tumbuhnya bisnis online mapping (yang bukan sekedar street directory)…???
PT ICT sedang menguji coba melalui klikpeta.com, yang merupakan layanan aplikasi Customer Mapping System untuk coorporate yang terintegrasi dengan google map sebagai underlaying, dengan fitur-fitur:
Untuk publik: street directory, cari lokasi (hotel, restoran, ATM dst.), peta-peta tematik (sosial ekonomi, resiko bencana, pariwisata dst.), GPS Personal Tracking
Untuk perusahaan: customer outlet mapping, sales tracking, sales balancing, distribution routing, GPS Vihicle Tracking.
Kami mohon dukungan, kritik dan saran (via email & SMS)
——————————–
Ir. Cipto Waluyo, alumni Teknik Geodesi UGM angkatan 1984 (nomor alumni: 519). Pernah menjabat sebagai Direktur PT ICTindo Mitra Solusi.
——————————–
Catatan: Tulisan ini dikutip dari buku Refleksi Inspiratif Pemetaan Jejak Perjalanan Alumni Teknik Geodesi UGM pada rangkaian Peringatan Setengah Abad Teknik Geodesi FT UGM, yang diterbitkan pada 28 Mei 2009.
——————————–