Pendahuluan

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) beberapa tahun yang lalu masih dianggap sebagai sesuatu yang sulit, rumit dan kompleks, sehingga hanya beberapa jenis kegiatan saja yang menggunakan peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi ini. Kita tentu masih ingat bahwa lima tahun lalu, industri telepon genggam di Indonesia belum begitu popular dan hanya kalangan tertentu saja yang bisa menikmati fasilitas komunikasi nirkabel tersebut. Sekarang, justru kehadiran telepon genggam sudah menjadi kebutuhan di kalangan masyarakat, khususnya kota besar. Hal ini menunjukkan bahwa peranan TIK sudah mulai menyentuh berbagai kalangan. Begitu juga halnya dengan media yang digunakan. Kalau beberapa tahun lalu, misalnya, untuk melakukan komunikasi, orang hanya menggunakan media telepon atau telepon seluler, browsing dan mencari data mulai menggunakan fasilitas Internet, dan internet juga sudah mulai digunakan untuk berkirim surat elektronik / e-mail Kini, perkembangan dalam memanfaatkan TIK, khususnya Internet sudah merambah ke berbagai sektor.

Internet dapat dikatakan sebagai jaringan komputer yang sangat besar, yang dapat menghubungkan jutaan komputer di seluruh dunia. Dengan karakteristik tersebut, Internet saat ini dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, tidak hanya sekedar mencari data saja. Sebut saja dalam bidang advertising, marketing, music, e-commerce, online shop, game-online, portal, website perusahaan, pemerintahan dan lain lain. Kesemuanya mulai memanfaatkan media Internet dalam mendukung operasional pekerjaan dan bahkan ada yang menjadikan internet sebagai bisnis utama dari sebuah perusahaan. Hal lain yang tidak kalah menarik adalah pemanfaatan internet dalam dunia pendidikan. Hampir semua universitas sudah mempunyai website atau portal, lembaga pendidikan swasta lainnya yang lebih kecil (kursus-kursus), bahkan juga sudah mulai mempunyai website. Banyak sekali materi-materi ilmu pengetahuan dapat ditemukan di internet. Intinya adalah pergeseran kegiatan yang memanfaatkan internet sudah menyentuh sampai dunia pendidikan.

Pemanfaatan Internet Di Lembaga Pendidikan.

Sebuah lembaga pendidikan (Universitas), saat ini sudah mulai banyak yang memanfaatkan karakteristik jaringan internet untuk mendukung proses pembelajaran. Sebelum Internet mulai digunakan, seluruh jam perkualiahan dilakukan di kelas dengan sistem tatap muka. Di sini peranan dosen menjadi sangat sentral dan bisa menjadi pengatur tunggal yang bisa jadi membuat mahasiswa menjadi pasif. Pada sisi lain, para mahasiswa harus diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri atau menjadi lebih aktif. Beberapa dosen yang mempunyai inovasi dan kreatifitas yang tinggi dapat melakukan modifikasi cara penyampaian materi perkuliahan, tapi tidak semua dosen dapat melakukan hal seperti itu. Sehingga mulai terpikirkan bagaimana caranya membuat keaktifan mahasiswa dan kemudahan mahasiswa dalam belajar dapat terakomodasi, atau dari sudut pandang yang lain, bagaimana membuat pertemuan tatap muka di ruang kuliah/kelas dapat berlangsung lebih aktif. Hal itu bisa terwujud, seandainya para mahasiswa sudah memahami materi tersebut tidak hanya di dalam kelas, namun juga di luar kelas (memberikan kesempatan belajar yang seluas-luasnya) sehingga pertemuan dalam kelas lebih ke arah diskusi-diskusi yang aktif dan penugasan-penugasan. Untuk itulah diperlukan metode e-learning dengan memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran.

sifat dari e-learning adalah student contolled learning atau mahasiswa yang mengontrol pembelajaran, bukan seperti di kelas yang lebih ke arah pengajar yang mengontrol pembelajaran.

Seperti dikemukakan sebelumnya bahwa dalam e-learning, keaktifan mahasiswa dan motivasi mahasiswa memang sangat dibutuhkan untuk mengikuti proses e-learning ini, karena sifat dari e-learning adalah student contolled learning atau mahasiswa yang mengontrol pembelajaran, bukan seperti di kelas yang lebih ke arah pengajar yang mengontrol pembelajaran. Sehingga dengan kondisi tersebut, diperlukan suatu alat bantu berupa aplikasi yang mampu melakukan pemantauan, monitoring terhadap keaktifan mahasiswa dan jalur komunikasi mahasiswa, pengajar dan panitia diklat. Agar pelaksanaan e-learning tersebut dapat diorganisir, dipantau dan diadministrasikan dengan mudah, maka diperlukan suatu tools yang dinamakan Learning Management System (LMS).

Namun demikian, ada beberapa keterbatasan dari e-learning, yaitu budaya (belajar mandiri, membaca, dll), infrastruktur, investasi dan materi. Masalah budaya ditempatkan di urutan pertama karena paling sulit diatasi. Untuk meminimalisir keterbatasan pada budaya tersebut, itu diperlukan suatu strategi manajemen perubahan untuk mulai memperkenalkan e-learning dan pada akhirnya membiasakan dan membudayakan e-learning tesebut.

Learning Management System (LMS)

Learning Management System (LMS) adalah sebuah aplikasi yang mampu membuat perkuliahan secara maya (e-learning) ini menjadi perkuliahan yang menyerupai karakteristik perkuliahan klasikal atau perkuliahan dimana para mahasiswa datang ke suatu tempat bersama-sama dan belajar di suatu ruangan kelas dengan dosen. Melalui LMS, para mahasiswa akan diminta untuk melakukan registrasi terlebih dahulu, kemudian melakukan login ke dalam sistem LMS, melakukan proses belajar mengajar (membaca, menulis, tugas. diskusi, dil). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Pada tabel 1, dapat dilihat bahwa segala sesuatu yang dilakukan di perkuliahan tatap muka (di kelas) dapat juga dilakukan melalui LMS, hanya saja tidak bertemu langsung dengan dosen, tapi hanya melalui media komputer / internet. Namun demikian, dirasa masih perlu. untuk diadakan perkuliahan tatap muka, dengan pertimbangan masih dibutuhkannya dosen atau fasilitator dalam memantapkan pemahaman suatu materi yang telah dipelajari melalui media elektronik, mengantisipasi pemahaman yang keliru dari para mahasiswa, menjawab pertanyaan atau melaksanakan diskusi yang lebih mendalam dari sebuah permasalahan, dan praktek-praktek langsung lainnya yang tidak bisa dilakukan melalui media elektronik.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka penggabungkan dua metode pembelajaran dapat dilakukan sekaligus, yaitu pembelajaran melalui e-learning dengan Learning Management System dan perkuliahan tatap muka di kelas. Dengan demikian pada perkuliahan tatap muka di kelas, hanya akan membahas permasalahan yang belum mampu diselesaikan pada tahap e-learning atau kegiatan praktek, percobaan, presentasi, dan lain lain. Pada perkuliahan tatap muka dimungkinkan untuk tidak banyak mengupas masalah penyampaian teori dan konsep dasar yang terlalu banyak, sehingga perkuliahan tatap muka diharapkan akan menjadi lebih efektif.

Pemanfaatan E-learning Untuk Teknik Geodesi

Penggunaan e-learning dengan LMS saat ini sudah banyak dilakukan oleh Universitas. Dalam hal ini tinggal mengoptimalkan fasilitas yang sudah ada dengan pengembangan LMS itu sendiri. Dalam pengembangan LMS, selain fitur pada LMS, hal lain yang merupakan jantung dari LMS adalah modul/content.

Kita tahu bahwa kecenderungan gaya belajar setiap orang itu berbeda. Ada yang suka dengan membaca dan menulis, atau ada yang lebih suka dengan melihat daripada harus membaca, bahkan ada yang lebih suka dengan latihan / praktek/percobaan, dll. Dengan memanfaatkan e-learning, gaya belajar seseorang juga harus dipertimbangkan.

Misalnya, saat ini di Jurusan Teknik Geodesi sudah menggunakan e-learning yang berisi e-book / materi dalam bentuk bacaan / teks book, dan ini merupakan hal yang sangat baik apalagi untuk orang-orang yang gemar membaca. Namun di satu sisi, karena ini sifatnya belajar mandiri, sebisa mungkin modul atau content yang dibuat itu dapat dipelajari dan dipahami dengan mudah. Oleh karena itu diperlukan juga modul multimedia yang menarik yang dapat menjaga ketertarikan dan mempermudah pemahaman mahasiswa terhadap suatu materi. Khususnya mengenai teknik, karena dengan multimedia yang sifatnya melakukan simulasi terhadap suatu materi akan mempermudah pemahaman mahasiwa terhadap suatu hal.

Selain itu untuk materi teori yang ditekankan pada hal-hal yang penting, misalnya, dapat juga dikonversi dalam bentuk audio book. jadi mahasiswa bisa belajar sambil mendengarkan i-podnya atau handphone. Pembuatan content multimedia tersebut harus sudah dimulai sedikit demi sedikit sambil dilakukan sosialisasi kepada seluruh dosen dan mahasiswa. Penyusunan content multimedia itu dapat dimulai dari penggunaan aplikasi yang sederhana atau yang familiar digunakan seperti Microsoft Powerpoint ataupun alplikasi khusus pembuatan animasi.

Beberapa strategi penting segera dimulai dan dikembangkan, misalnya dengan mencoba melakukan sosialisasi pemanfaatan LMS / e-learning, menyiapkan SDM untuk kebutuhan e-learning termasuk teknik konversi modul yang tepat, sampai strategi yang akan digunakan untuk pelaksanaan e-learning.

Para pengguna e-learning ini nantinya akan mendapatkan manfaat yang besar, bukan hanya dari kalangan internal sendiri sesama kalangan civitas akademika, namun dengan membudayakan internet dalam metode pembelajaran, akan menimbulkan motivasi tersendiri dalam penggunaan internet itu sendiri. Pertukaran informasi akan terjadi dengan sangat cepat dan banyak informasi yang akan terserap dari e-learning tersebut. Penggunaan LMS akan sangat membantu untuk mengorganisasikan proses belajar mengajar. Misalnya pada LMS, para mahasiswa selain diberikan materi mengenai mata kuliah yang ada di Teknik Geodesi di Indonesia, juga diberikan tugas untuk mencari informasi mengenai perkembangan mata kuliah yang sama di Universitas terkemuka di dunia dan itu bisa mereka lakukan langsung melalui Internet. Hasil yang mereka dapatkan dapat mereka kumpulkan melalui LMS dan di sharing atau dibagi dengan para mahasiswa/pengguna LMS lainnya. Dengan cara ini, dalam waktu yang singkat, pertukaran informasi dan pengetahuan dapat berjalan dengan sendirinya. Selain itu masih banyak yang dapat dilakukan dengan LMS yang juga memanfaatkan jaringan Internet sebagai media pelaksanaannya.

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah peranan para alumni geodesi UGM dalam proses pembelajaran ini. Kita mengetahui bahwa walaupun kemungkinan bidang pekerjaan para alumni ini ada yang tidak secara langsung berhubungan dengan geodesi, namun pengalaman dalam bidang lain tersebut dapat menjadi tambahan wawasan yang sangat berharga. Sehingga akan sangat menarik jika alumni tersebut ikut terlibat dalam proses pembelajaran ini, salah satu caranya adalah dengan mengaktifkan dan mengembangkan jalur komunikasi dan pertukaran informasi, tidak hanya sesama alumni, namun juga kepada seluruh mahasiswa, khususnya di fakultas Teknik Geodesi. Memang saat ini sudah ada milis / forum diskusi, dan mungkin. akan lebih baik jika KATDESI mempunyai satu tempat khusus, bisa berupa website, blog atau ditempatkan sebagal subdomain website jurusan geodesi, yang nantinya memungkinkan proses komunikasi, pertukaran informasi, artikel, ilmu-ilmu pengetahuan pada tempat ini. Kita tidak memungkiri bahwa para alumni ini mempunyai banyak sekali pengalaman berharga yang dapt dijadikan pengayaan ilmu pengetahuan sebagai dukungan proses pembelajaran. Sehingga akan terbentuk komunitas geodesi yang besar, antara mahasiswa geodesi dan alumi geodesi, dan ini pasti akan menjadi sesuatu yang sangat baik untuk perkembangan geodesi ke depannya. Hal ini dapat dikatakan juga sebagai proses pembelajaran secara elektronik atau e-learning, yang bisa saja menggunakan LMS sebagai tools utama pengatur manajemen pembelajarannya. Sekali lagi bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran.

Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan di atas dan melihat hasil serta kecenderungan perkembangan teknologi di masa yang akan datang, maka penggunaan e-learning merupakan suatu kebutuhan. Penggunaan e-learning akan memberikan manfaat dan keuntungan yang besar jika dikelola secara benar dan tepat dengan menggunakan tools manajemen yang tepat pula.

Selain manfaat secara internal yang telah dikemukakan diatas, penggunaan e-learning secara luas yang bisa diakses publik akan memberikan efek “marketing” atau “go public” secara otomatis, seluruh dunia dapat melihat eksistensi kita karena mereka dapat memanfaatkan ilmu yang diberikan. Di sisi lain, bagi para pengguna internal dapat juga memanfaatkan hubungan yang tercipta karena penggunaan jaringan internet yang luas dengan publik dengan cara pertukaran informasi secara cepat dan up to date. Bukan tidak mungkin nantinya, dari e-learning ini, akan tercipta suatu komunitas besar Pusat Geodesi dan Geomatika Indonesia yang terpusat pada suatu LMS yang dikelola dengan tepat.

E-learning, memang telah terbukti manfaatnya, dan seperti halnya internet, yang tidak akan pernah hilang penggunaannya. Jadi, kesempatan untuk menggunakan e-learning sangat terbuka lebar, tinggal kita mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menghadap suatu teknologi yang berkembang dengan cepat dan semakin menarik.

Pada kesempatan ini, pada saat perayaan 50 tahun lahirnya Jurusan Teknik Geadeal Fakultas Teknik, penulis ingin sampaikan Selamat dan Dirgahayu Jurusan Teknik Geodesi Fakultas Teknik, bahwa perjalanan teknologi mempunyai peranan yang penting, dan kita harus mampu memanfaatkannya.

Comment

Tulisan Lainnya

Perjalanan Karier Seorang Firmansyah

05.02.2025

Berawal dari keinginan yang besar menjadi seorang insinyur di negeri perantauan, serta ketertarikan akan

  • No React!

Perjalanan Setelah Dari Kampus Sekip Unit IV Fakultas Teknik, Bagian Teknik Geodesi

03.02.2024

Doktor Shobirin Muchlis, menyelesaikan studi doktoralnya di Institut Pertanian Bogor (IPB). Penelitiannya diawali dengan

  • No React!

Sumbangsih Seorang Surveyor Geodesi: Untuk Ekonomi Rakyat dan Untuk Keutuhan NKRI

03.02.2024

Kiprah Mahasiswa Geodesi Dekade 1970an Setiap mahasiswa yang pernah diajak ‘mroyek oleh doserinya di

  • No React!

Hijrah Profesi

01.02.2024

Tulisan ini saya rakit sebagai bentuk sumbangan pengalaman dalam mengikuti jejak alur profesi yang

  • No React!
Beasiswa Katdesi

Beasiswa Katdesi Menebar Kebahagiaan

06.10.2023

KATDESI terus membuktikan komitmennya dalam mendukung pendidikan tinggi, khususnya di bidang Teknik Geodesi. Salah

  • No React!

Benang Emas Teknik Geodesi UGM (2): Perjalanan Penelitian dan Pengabdian untuk NKRI

28.12.2022

Sebagai dosen wajib melaksanakan penelitian tercermin dalam tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi mulai dari

  • No React!

Benang Emas Teknik Geodesi UGM: Perjalanan Mengelola Pendidikan

08.09.2022

Penulis termasuk orang yang dipaksakan menjabat sebagai penanggung jawab pengelola pendidikan di saat-saat paling

  • No React!