Geospatial Artificial Intelligence (GeoAI) adalah cabang interdisipliner yang mengintegrasikan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), ilmu data geospasial (geospatial data science), dan analitik spasio-temporal untuk mengotomatisasi ekstraksi pengetahuan, pemodelan, dan pengambilan keputusan berbasis lokasi dari data geospasial berskala besar dan kompleks. GeoAI memanfaatkan algoritma machine learning dan deep learning—seperti Convolutional Neural Networks (CNN), Graph Neural Networks (GNN), dan Transformer-based models—untuk menganalisis fenomena bumi secara spasial dan temporal, yang direpresentasikan melalui citra satelit, drone/aerial imagery, data LiDAR, sensor Internet of Things (IoT), foto, video, dan sistem informasi geografis (GIS). 

Inti konsep GeoAI:

  • Spasial-aware learning: algoritma mampu memahami struktur ruang (topologi, jarak, bentuk).
  • Temporal dynamics: menganalisis evolusi data berdasarkan waktu (time-series).
  • Automated geospatial reasoning: membentuk penalaran spasial berbasis data dan konteks.
  • Scalable AI models: dapat bekerja dengan data geospasial berukuran besar dan multi-resolusi.

Hingga 30 Juli 2025, GeoAI telah menjadi bidang yang berkembang pesat dengan aplikasi di berbagai sektor seperti transportasi, perkebunan, oil and gas, pertambangan, pemantauan lingkungan, perencanaan tata ruang, pertanahan,  perpajakan daerah, dan kesehatan. Berikut adalah tinjauan state-of-the-art algoritma GeoAI berdasarkan perkembangan terkini:

1. Convolutional Neural Networks (CNNs): CNN tetap menjadi tulang punggung untuk analisis citra satelit dan penginderaan jauh. Arsitektur CNN digunakan untuk tugas seperti klasifikasi gambar, deteksi objek (misalnya, bangunan atau kendaraan), dan segmentasi semantik (misalnya, pemetaan penggunaan lahan). Perkembangan terbaru mencakup optimasi untuk menangani data geospasial beresolusi tinggi dengan efisiensi komputasi yang lebih baik. Berikut adalah rinciannya:

1.1. Semantic Segmentation, yaitu label tiap piksel dengan tujuan klasifikasikan setiap piksel ke kelas (jalan, sawah, bangunan, dll). Arsitektur CNN mencakup encoder-decoder, dilated CNN, algoritma: U-Net (struktur dengan pola U: kiri menurun → encoder (downsampling), tengah → bottleneck (fitur abstrak paling dalam), kanan menaik → decoder (upsampling), ditambah dengan skip connection), DeepLabV3 (CNN + ASPP – Atrous Spatial Pyramid Pooling ), PSPNet (Pyramid Scene Parsing Network), FCN (Fully Conv Net: model DL pertama yang dirancang khusus ntuk semantic segmentation). Backbone: ResNet (Residual Network), MobileNet, VGG (Visual Geometry Group), EfficientNet

1.2. Object Detection, yaitu bounding box + kelas objek dengan tujuan deteksi dan beri label pada objek dalam citra. Arsitektur CNN mencakup CNN + Region Proposal / Grid, algoritma: R-CNN (Ekstraksi fitur → SVM per region), Fast R-CNN (ROI pooling → klasifikasi lebih cepat), Faster R-CNN (Tambah RPN (Region Proposal Network)), YOLOv3–v8 (Satu CNN langsung prediksi bbox & kelas), SSD (Single Shot: CNN + multi-scale anchor box), RetinaNet (Focal loss untuk objek kecil)

1.3. Instance Segmentation: arsitektur CNN mencakup Object Det. + Mask Branch, algoritma: Mask R-CNN (Faster R-CNN + cabang prediksi mask piksel) , YOLACT (Mask branch + deteksi cepat), SOLO / SOLOv2 (Segmentasi langsung per objek grid), CondInst (Conditional convolution per instance).

Fakta keren: CNN Backbone Paling Umum Digunakan

Backbone CNN Deskripsi Singkat Ringan / Berat?
ResNet-50/101 Fitur dalam + stabil

⚖️ Medium

MobileNet Ringan, cocok untuk device mobile 🪶 Ringan
EfficientNet Kuat & efisien (multi scale, depth, width) ⚡ Optimal
VGG-16/19 Lama, masih dipakai untuk edukasi 🐘 Berat

2. Vision Transformers (ViTs): Transformer, yang awalnya populer di NLP, kini diadaptasi untuk data geospasial. Model seperti Swin Transformer digunakan untuk memproses citra satelit dengan kemampuan menangkap hubungan spasial jarak jauh, yang sulit dilakukan oleh CNN tradisional. ViTs menunjukkan akurasi lebih tinggi dalam tugas seperti pemetaan bencana atau deteksi perubahan lingkungan.

3. GeoAggregator (GA)

Salah satu inovasi terbaru adalah GeoAggregator, sebuah model deep learning yang dirancang untuk memprediksi data geospasial seperti pola cuaca, aliran lalu lintas, atau perubahan penggunaan lahan. Model ini dioptimalkan untuk kecepatan dan interpretabilitas dengan menggabungkan beberapa model prediktif, sehingga menghasilkan akurasi lebih tinggi dengan komputasi yang lebih ringan.

4. Reinforcement Learning untuk Optimasi Spasial

Algoritma pembelajaran penguatan (reinforcement learning) digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi spasial, seperti perencanaan rute transportasi, alokasi sumber daya, atau desain smart city. Pendekatan ini memungkinkan sistem untuk belajar dari simulasi lingkungan geospasial, menghasilkan solusi yang adaptif dan efisien.

5. Natural Language Processing (NLP) Berbasis Lokasi

Model GeoAI kini menggabungkan NLP untuk memprediksi lokasi berdasarkan teks, seperti analisis media sosial untuk mendeteksi kejadian bencana atau memetakan pola mobilitas manusia. Contohnya, model berbasis transformer dapat memproses laporan teks dan menghubungkannya dengan koordinat geospasial untuk analisis cepat.

6. Random Forests dan Gradient Boosting

Selain deep learning, algoritma machine learning tradisional seperti Random Forests dan Gradient Boosting masih digunakan untuk tugas seperti klasifikasi vegetasi atau prediksi banjir. Algoritma ini lebih ringan secara komputasi dan cocok untuk data geospasial dengan variabilitas rendah.

7. Algoritma untuk 3D Point Cloud

Algoritma untuk 3D Point Cloud digunakan dalam berbagai aplikasi seperti pemetaan 3D, robotika, autonomous vehicle, augmented reality, dan computer vision. Algoritma ini bisa dikelompokkan berdasarkan fungsi atau tujuan pemrosesan. Berikut daftar lengkap dan sistematisnya:

7.1. Preprocessing

a. Filtering / Denoising

  • Voxel Grid Filter: Mengurangi jumlah titik dengan membuat grid 3D dan merata-ratakan titik di dalamnya (downsampling)
  • Statistical Outlier Removal (SOR): Menghapus titik yang dianggap noise berdasarkan distribusi statistik tetangga terdekat
  • Radius Outlier Removal: Menghapus titik yang memiliki tetangga sedikit dalam radius tertentu

b. Normal Estimation

  • Digunakan untuk memperkirakan arah permukaan lokal di sekitar tiap titik (misalnya via PCA)

7.2. Segmentation

a. Plane Segmentation

  • RANSAC (Random Sample Consensus): deteksi bidang datar seperti lantai, tembok

b. Euclidean Cluster Extraction

  • Mengelompokkan titik berdasarkan jarak spasial (k-means tidak cocok karena tidak mempertimbangkan konektivitas lokal)

c. Region Growing

Ekspansidari seed point berdasarkan kesamaan normal dan jarak

7.3. Feature Extraction & Description

  • FPFH (Fast Point Feature Histograms): ekstraksi fitur lokal dari neighborhood titik
  • SHOT (Signature of Histograms of Orientations): fitur deskriptif lokal untuk kecocokan bentuk
  • Spin Images: representasi 2D dari distribusi titik sekitar

7.4. Registration (Alignment)

a. Coarse Registration

  • SAC-IA (Sample Consensus Initial Alignment): awal untuk pencocokan kasar berdasarkan fitur

b. Fine Registration

  • ICP (Iterative Closest Point): menyelaraskan dua cloud dengan meminimalkan jarak antar titik terdekat

c. Global Registration

  • Go-ICP, FGR (Fast Global Registration): registrasi global tanpa asumsi initial alignment

7.5. Object Classification / Object Recognition

  • PointNet / PointNet++: seluruh point cloud sebagai satu objek (global classification)
  • DGCNN (Dynamic Graph CNN): model graph-based untuk capturing struktur lokal
  • Point Transformer / PointNeXt: transformer-based architecture untuk point cloud

7.7. Semantic Segmentation

  • PointNet / PointNet++: per-point classification ke dalam kelas semantik
  • KPConv (Kernel Point Convolution): CNN khusus untuk 3D data
  • SPG (Superpoint Graph): segmentasi berbasis graph level yang efisien
  • RandLA-Net: lightweight dan cepatuntuk point cloud besar

7.6. Surface Reconstruction

  • Poisson Surface Reconstruction: mengubah point cloud jadi mesh
  • Ball Pivoting Algorithm (BPA): metode geometrik untuk membuat mesh dari cloud
  • Greedy Triangulation: triangulasi lokal berdasarkan neighborhood

7.8. 3D Object Detection (khusus autonomous vehicle & robotika)

  • Octree / KD-tree: struktur data spasial efisien
  • Sparse Voxel Octree (SVO): representasi hierarkis dan kompak
  • Point Cloud Codec (PCC): MPEG standard untuk kompresi point cloud

7.9. Compression & Representation

  • Octree / KD-tree: struktur data spasial efisien

  • Sparse Voxel Octree (SVO): representasi hierarkis dan kompak

  • Point Cloud Codec (PCC): MPEG standard untuk kompresi point cloud

7.10. SLAM (Simultaneous Localization and Mapping)

  • LOAM (Lidar Odometry and Mapping): mapping + tracking dengan LIDAR

  • LeGO-LOAM: optimasi dari LOAM, lebih ringan

  • Cartographer (Google): SLAM berbasis LIDAR dan IMU

Tools & Library Terkait:

  • PCL (Point Cloud Library): C++ library paling komprehensif
  • Open3D: Python-friendly library, integrasi ML & 3D processing
  • PyTorch3D: Untuk deep learning 3D point cloud
  • MeshLab: GUI tool untukmanipulasi point cloud & mesh
  • CloudCompare: Viewer & editor untuk 3D point cloud.


Referensi:

  • https://grok.com
  • https://chatgpt.com
  • https://asi1.ai
  • https://www.perplexity.ai
  • https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1569843225000159
  • https://www.earthdata.nasa.gov/news/nasa-ibm-openly-release-geospatial-ai-foundation-model-nasa-earth-observation-data
  • https://www.gov.uk/government/publications/geospatial-ai-for-land-use-by-the-alan-turing-institute/geospatial-ai-for-land-use-by-the-alan-turing-institute
  • https://www.itc.nl/global-impact/geospatial-artificial-intelligence-geoai/
  • https://www.esri.com/en-us/geospatial-artificial-intelligence/overview
  • https://www.nianticspatial.com/campaigns/geospatial-ai-beyond-maps
  • https://www.microsoft.com/en-us/research/project/geospatial-machine-learning/
  • https://ignesa.com/how-ai-is-revolutionizing-geospatial-analysis/






d

Comment

Tulisan Lainnya

Algoritma Deep Learning Apa yang Sedang Berkembang Pesat di bulan Juli 2025 ?

30.07.2025

Deep learning, sebagai cabang dari machine learning yang menggunakan jaringan saraf tiruan (artificial neural

  • No React!
PointNet untuk segmentasi semantik point cloud

PointNet untuk Segmentasi Semantik Point Cloud

21.12.2022

Perkembangan algoritma pengolahan data telah memberikan dampak besar ke berbagai aspek, termasuk untuk pengolahan

  • No React!
Klasifikasi Indoor Point Cloud Otomatis

Machine Learning untuk Klasifikasi Indoor Point Cloud Otomatis

21.12.2022

Point cloud adalah kumpulan titik (points) dalam ruang 3D dimana setiap titik memiliki koordinat

  • No React!
Latar Belakang Transformasi Geodesi Masa Kini

Transformasi ke Era Baru Geodesi

21.12.2022

GEODESI, sebuah kata yang mungkin jarang didengar dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai seseorang yang berkuliah

  • No React!

Membangun Metaverse Majapahit dengan CRP (Close Range Photogrammetry) dan Drone

04.09.2022

Siapa yang tidak kenal Majapahit? Kerajaan, atau tepatnya Kemaharajaan Majapahit karena saking besarnya wilayah

  • No React!

Geo-Intelligent Big Data menggunakan Teknologi Imaging

01.09.2022

Imajing adalah platform smart mobile mapping system yang menggunakan teknologi geospasial 3D berbasis multi-sensor,

  • No React!

Mengenal Spatial Data Science?

01.09.2022

Spatial data science merupakan subset dari data science. Sedangkan data science sendiri merupakan bidang

  • No React!