Imajing adalah platform smart mobile mapping system yang menggunakan teknologi geospasial 3D berbasis multi-sensor, big data dan geo-positioning dengan metode terintegrasi mobile mapping, fotogrametri 3D, spatial data engineering dan geoportal berbasis web. Platform ini menyediakan solusi end-to-end secara smart, presisi dan terintegrasi. Teknologi ini memiliki kemampuan geo-intelligent dalam melakukan pengumpulan data lapangan berbasis geospasial secara cepat dan akurat menggunakan wahana baik kendaraan roda empat, kereta api, boat, sepada motor bahkan sepeda untuk mengcapture data-data infrastruktur jalan raya, kereta api, sungai dan infrastruktur lainnya. Imajing dikembangkan dari tahun 2008 yang didesain untuk akuisisi data dan teknologi data processing untuk melayani kebutuhan bidang transportasi, smart city, konstruksi dan keinsinyuran.
Imajing mengembangkan inovasi algoritma navigasi untuk keperluan mobile mapping dengan optimalisasi GNNS dan dikombinasikan dengan multi sensor, sehingga memiliki kemampuan stabil dalam akuisisi data geolokasi secara akurat dalam kondisi apapun.
Dalam hal spatial data enginering, imajing dilengkapi dengan framework algoritma geospatial deep learning untuk keperluan deteksi objek dan segmentasi semantik sehingga memberikan peningkatan otomatisasi dalam rekonstruksi 3D point cloud, deteksi perubahan dan data mining.
Di Indonesia, imajing telah memetakan aset infrastruktur jalan raya dan kereta api sepanjang 22.454 km dengan kebutuhan meliputi inventori aset, kontrol dan monitoring, perencanaan infrastruktur, budgeting, precise decision making, dan safety management. Imajing sangat mudah digunakan, portabel, user friendly, fleksibel, efisien, dengan output data dalam format geographic information system (GIS). Semua objek bisa dipetakan secara georefensi (berkoordinat) dan mengukur dimensi objek di sepanjang koridor jalan diantaranya rambu-rambu jalan, reklame, pohon, parkir ilegal, jembatan penyebrangan, selokan, jalan, manhole, pos polisi, traffict light, tiang listrik, marka jalan, tower BTS, dan lain-lain.
Penerapan teknologi ini di Indonesia adalah kemampuannya melakukan akuisisi data berbasis mobile system dari kelas jalan tertinggi (tol, jalan nasional, provinsi) sampai lingkup terkecil hingga ‘blusukan’ jalan-jalan kecil atau gang di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu output yang dihasilkan mampu diintegrasi dan sinkronisasi data dengan basis data lain, support one map policy, dan big data analytics.
……………………………..
Muslim Syamsuis Darwis, S.T., M.Sc, alumni Teknik Geodesi angkatan 1998. CEO Geohub “Geo-Intelligent Big Data Centre”.