Muchtar Luthfie, demikian nama yang diberikan oleh kedua orang tua saya, pasangan Bapak M. Musthofa H.R dan Ibu Hj. Mua’wiyah dan merupakan putra ke dua dari tujuh bersaudara, yang dilahirkan di Yogyakarta, pada tanggal 4 Desember 1954. Masa sekolah untuk mendapatkan pendidikan dimulai pada tahun 1960, dengan masuk di Sekolah Dasar Muhammadiyah Ngadiwinatan Yogyakarta selama 6 tahun, yang dilanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah I di Yogyakarta (1966-1969). Alasan orang tua saya, kenapa disekolahkan di sekolah Muhammadiyah, adalah agar mempunyai dasar pendidikan agama yang cukup.

Setelah dirasa cukup pendidikan agamanya, maka untuk mempersiapkan kelanjutan pendidikan di perguruan tinggi nantinya, saya dimasukkan ke salah satu sekolah umum yang terbaik di Yogyakarta saat itu (sekarangpun masih menjadi sekolah favorit, menurut para pelajar yang menuntut ilmu di kota ini), yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri I Teladan Yogyakarta. Di sekolah yang berada di daerah Kuncen Wirobrajan ini saya masuk pada tahun 1970 dan selesai tahun 1972. Berkat promosi guru Ilmu Ukur Ruang, yang konon katanya, Insinyur Geodesi masih langka dan dapat dihitung dengan jari tangan di seluruh Nusantara ini, dan gampang cari duitnya, maka setelah menggondol Ijazah SMA, pada tahun 1973 saya masuk Fakultas Teknik Jurusan Teknik Geodesi Universitas Gadjah Mada (UGM). Angkatan 173, demikian identitas angkatan yang melekat di setiap mahasiswa yang masuk pada tahun itu. Predikat ini digunakan kawan-kawan mahasiswa yang berjubel dari berbagai angkatan, karena angkatan yang berdekatan hampir menumpuk jadi satu. Hanya tahun angkatan masing-masing yang membedakan, bukan tingkat kelasnya. Entah karena sulitnya pelajaran di Geodesi, atau mahasiswanya banyak yang ngobyek ikut proyek?, sehingga tidak lulus-lulus. Selepas tingkat satu, saya termasuk dari sekian mahasiswa yang tergoda ikut proyek baik yang berlokasi di Jawa maupun di luar Jawa. Seingat saya, proyek pertama yang saya ikuti, yaitu di Proyek Irigasi, PROSIDA Jember, Jawa Timur. Satu proyek selesai, dilanjutkan mengikuti proyek lain, ikut proyeknya senior-senior di Geodesi. Pulang ke Yogya atau kembali ke Kampus kalau menjelang ujian, dengan “lari sana lari sini” pinjam catatan kuliah untuk di foto kopi. Hal ini dapat dilakukan pada saat itu, karena belum ketatnya aturan atau memang belum ada persyaratan mahasiswa untuk dapat menempuh ujian, harus mengikuti perkuliahan 80%. Jadi kondisi dan situasi saat itu berlainan dan tidak bisa ditiru, dan memang jangan ditiru oleh mahasiswa-mahasiswa sekarang. Zamannya sudah lain, kenapa lahir belakangan, he-he….. Pada saat itu, kami “mahasiswa-mahasiswa proyek”, banyak duitnya. “Ah, betul juga Bapak Guru SMA saya itu, masih mahasiswa saja sudah gampang cari duit, apalagi kalau sudah jadi Insinyur”, pikir saya saat itu. Ini merupakan pengalaman yang tidak bisa saya lupakan.

Mengikuti proyek masih terus berlanjut, sampai setelah lulus pada awal tahun 1980. Terakhir, mengikuti proyek perencanaan tata ruang pemukiman transmigrasi di Provinsi Jambi, yang merupakan kerjasama antara Teknik Geodesi UGM dengan Direktorat Tata Kota dan Tata Daerah, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum (Dep. PU). Karena banyak berhubungan dengan dunia ke “PU” an, maka setelah selesai proyek di Jambi ini, menghantar saya mulai bekerja formal sebagai tenaga honorer (1981), yang merupakan awal perjalanan karir, sebagai staf di Direktorat Tata Kota dan Tata Daerah, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum. Mungkin karena pengalaman saya dalam menangani pekerjaan-pekerjaan sebelumnya, maka walaupun masih sebagai tenaga honorer, saya sudah dipercaya untuk menangani proyek-proyek perencanaan pemukiman transmigrasi sebagai Project Officer, yang merupakan bantuan loan Bank Dunia di Irian Jaya, kemudian di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, yang mengaplikasikan pemetaannya dengan sistem Radar Mapping. Kemudian dilanjutkan dengan menangani pekerjaan-pekerjaan di Pusat yang berkaitan dengan perencanaan teknis permukiman dan pekerjaan lain yang berhubungan dengan pemetaan, sesuai dengan background saya sebagai Geodet. Pada tahun 1983, saya dipindahtugaskan ke Departemen Transmigrasi sebagai staf pada Direktorat Bina Program, Direktorat Jenderal Penyiapan Pemukiman. Berbagai penugasan yang merijadi tanggung jawab saya sebagai calon PNS telah saya jalani. Tidak terasa pada tahun 1984, diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil dengan pangkat Penata Muda (III/a), dan sejak saat itu sampai sekarang saya berkiprah di jajaran birokrasi.

Pada tahun 1989, saya dipercaya menduduki salah satu jabatan struktural Eselon IV, yaitu sebagai Kepala Seksi Sistem Penyusunan Program, Direktorat Bina Program, Ditjen Penyiapan Pemukiman, Dep. Transmigrasi. Pada tahun 1992-1999 berbagai jabatan struktural Eselon III di lingkungan Dep. Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan (Deptrans dan PPH) telah saya jalani. Dengan berbagai kesibukan dalam meniti karir di Eselon III ini, saya berupaya untuk menambah wawasan dengan masuk kuliah Strata 2 di Institut Peranian Bogor (IPB), mengambil Program Studi Manajemen Agribisnis (1995-1997), dan memperoleh gelar MMA (Magister Manajemen Agribisnis). Merasa masih kurang dengan ilmu yang didapat. maka setahun kemudian saya melanjutkan pendidikan ke Strata 3, dan mengambil Program Studi Manajemen Pendidikan pada Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Jabatan struktural Eselon II, dimulai pada tahun 1999 sebagai Direktur Bina Program, Ditjen Permukiman, Dep. Trans dan PPH, sampai dengan perubahan struktur organisasi Departemen menjadi Kantor Menteri Negara Transmigrasi, dan Badan Administrasi Kependudukan dan Mobilitas Penduduk. Jabatan struktural eselon II masih saya emban sebagai Direktur Pendaftaran Perpindahan Penduduk pada struktur organisasi yang baru tersebut sampai tahun 2001. Selanjutnya dengan adanya perubahan kebijakan pemerintah, maka Badan Administrasi Kependudukan dan Mobilitas Penduduk Pada Badan yang baru ini, saya diserahi tugas sebagai Direktur Sistem Administrasi Kependudukan sampai dengan tahun 2002. Perubahan kebijakan terus berlangsung, BAKNAS hanya berumur satu tahun, dan sebagian besar pegawai dipindahkan ke Departemen Dalam Negeri. Saya beserta beberapa pegawai memilih kembali ke Departemen Transmigrasi, yang telah bergabung dengan Departemen Tenaga Kerja, menjadi Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Kondisi yang tidak menentu ini, saya manfaatkan untuk berkonsentrasi penuh dalam menyelesaikan studi pada program Doktor, yang akhirnya dapat saya selesaikan pada awal tahun 2002.

(BAKMP) berubah menjadi Badan Kependudukan Nasional (BAKNAS)

Barangkali karena saya menyandang gelar S2 Manajemen Agribisnis, maka seiring dengan pekerjaan utama saya di Depnakertrans, saya mendapatkan kepercayaan sebagai Komisaris PT. Pertani (Persero) yang merupakan salah satu BUMN yang bergerak di bidang Pertanian, dari tahun 2003 sampai sekarang. Sarjana Teknik Geodesi kok bergelut dengan dunia pertanian? Lucu ya…, ah enggak ngkali ya?. Pada tahun 2005 di Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, saya diberikan kepercayaan untuk memimpin lembaga pendidikan dan pelatihan pegawai sebagai Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai, dan mendapatkan pangkat Pembina Utama Madya (IV/d). Lagi-lagi kemungkinan saya dianggap dapat menangani pendidikan dan pelatihan, karena sebagai Doktor Manajemen Pendidikan. Jabatan ini saya emban sampai tahun 2007. Setelah menekuni dunia didik-mendidik, selanjutnya saya diserahi untuk memegang jabatan Eselon II berikutnya, yaitu sebagai Kepala Biro Perencanaan Depnakertrans. Dunia perencanaan dan program ini bukan merupakan hal baru bagi saya, karena selama memangku jabatan Eselon III yang terlama, saya menekuni di Biro Perencanaan Deptrans, belum lagi kalau ditambah tugas Eselon III sebelumnya, selama 2 tahun di Kantor Wilayah Deptrans dan PPH Prov. Kalimantan Selatan dengan menekuni jenis pekerjaan yang sama. Jabatan sebagai Kepala Biro Perencanaan ini merupakan jabatan Eselon II saya yang terakhir, karena saat ini saya dipercaya sebagai pembantu Menteri, yaitu sebagai Pejabat Eselon I Staf Ahli Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bidang Otonomi Daerah, dan Insya Allah, kalau Tuhan mengijinkan, awal tahun depan mendapatkan pangkat Pembina Utama (IV/e). Semua pengabdian ini saya lakukan semata-mata karena ridho Allah SWT.

Pengalaman pekerjaan lain yang telah saya jalani yaitu, sejak lulus dari program Doktor, menjadi pengajar/Dosen Luar Biasa pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta, sampai sekarang. Disamping itu, mempunyai pengalaman mengajar di berbagai Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, antara lain sebagai Dosen Pascasarjana UNTIRTA, Dosen Pascasarjana STKIP Suluh Bangsa, Dosen Fakultas Ekonomi STIE & UPI YAI, Dosen Pascasarjana Universitas Suropati, dan Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Kejuangan 1945.

Telah banyak mahasiswa S2 yang saya bimbing dalam menyusun thesis, dan juga berperan serta dalam menguji mahasiswa untuk mendapatkan gelar Doktor. Ternyata mengajar itu asyik juga, disamping ibadah, juga dapat memperluas jaringan silaturahmi. Siapa tahu nantinya bisa mendapatkan anugerah gelar Profesor. Obsesi boleh kan? Agar bisa mengamalbaktikan sedikit ilmu yang saya punyai kepada generasi penerus. “Oh ya, ternyata semua ilmu Itu dapat bermanfaat dalam menunjang kehidupan yang bermakna”. Ini merupakan pengalaman saya, dari Ilmu Geodesi, Ilmu Pertanian dan Ilmu Pendidikan. Zig-zag ya…?, Ya, tapi semuanya bermanfaat dan harus dapat dimanfaatkan, betul kan?!.

Dalam menjalani beberapa jabatan di jajaran birokrasi, berbagai pengalaman dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan telah saya lalui, baik di dalam maupun di luar negeri, mulai dari diklat struktural sampai dengan diklat-diklat dalam rangka meningkatkan kemampuan. Di luar negeri tercatat misalnya pada tahun 1983 mengikuti training Automated Radar Topographical Mapping System di Stanford Research Institute, California, USA. Training ini masih terkait erat dengan ilmu Geodesi saya, sedangkan yang tidak terkait, tetapi berhubungan erat dengan pekerjaan sehari-hari di bidang ketransmigrasian, seperti pada tahun 1988 mengikuti course tentang Rural Infrastructure Development di Sir Mac Donald & Partners, Cambridge, United Kingdom, dan pada tahun yang sama course tentang Rural Development Planning di Silsoe College, Bedford, United Kingdom. Pada tahun 1990 saya mengikuti training tentang The Strategic Corporate and Manpower Planning, di Northern Illinois University, Illinois, USA. Belajar tentang perencanaan tenaga kerja ini, kemudian ternyata dapat bermanfaat ketika saya mengabdi di Depnakertrans, walaupun sebelumnya tidak terbayangkan saya akan ikut berkiprah di bidang ketenaga kerjaan. Pada tahun 1996, untuk lebih mendalami tentang Agribusiness, saya melakukan field study ke China dan Taiwan.

Keikutsertaan dalam berbagai acara Simposium, Seminar dan Kunjungan Kerja telah banyak saya lakukan di dalam negeri dan luar negeri, baik dalam menambah wawasan untuk menunjang profesi maupun dalam kaitan tugas dan pekerjaan sehari-hari, antara lain ke Qatar, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Geneva-Swiss, Singapura, dan lain-lain.

Selain pengalaman pekerjaan/jabatan, juga berbagai pengalaman dalam keanggotaan kepengurusan organisasi, seperti sebagai pengurus DPP HA-IPB (Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor) pada periode pengurusan yang lalu, sedangkan saat ini sebagai Sekretaris Umurn Ikatan Alumni Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Bagaimana nasib saya sebagai anggota KAGAMA, KATGAMA, saya tidak tahu, he-he-he…, apalagi keanggotaan ISI (Ikatan Surveyor Indonesia) dan KATDESI (Keluarga Alumni Teknik Geodesi). wallahhualam….

Dalam mengarungi perjalanan karier dan pengalaman jabatan, berbagai penghargaan/tanda jasa yang telah saya peroleh antara lain, Satya Lencana Karya Satya (SLKS) untuk 10 tahun (1997), dan untuk 20 tahun (2005), serta penghargaan untuk pengabdian sebagai pengurus KORPRI Depnakertrans.

Dalam meniti karier sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pengajar dan Profesional, tidak terlepas dari peran dan dukungan moral, serta spirit dari istri tercinta Ir. Hermien Suryantari, MM, serta kedua anak tersayang Evans Tofano Bobian, yang sedang menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), dan Eric Tofano Bobian, yang tahun ini akan selesai dari Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai Sarjana Bisnis dan Manajemen. Mereka sangat mengerti dan memahami akan kesibukan Bapaknya.

Pada kesempatan ini, perkenankan saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh dosen, asisten dosen, senior2 saya, dan pembimbing proyek di Jurusan Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, yang telah banyak berjasa dalam mewarnai titik tolak perjalanan karier saya. Saya mengucapkan “Selamat Ulang Tahun Teknik Geodesi UGM Yang Ke-50”, semoga semakin berkembang dan mempunyai peran penting dalam pembangunan Bangsa dan Negara. Amin.

——————————–

Ditulis oleh: Dr. Muchtar Luthfie, alumni Teknik Geodesi UGM angkatan 1973 (nomor alumni: 52). Pernah menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bidang Otonomi Daerah, Departemen Tenaga Kerja & Transmigrasi.

——————————–

Catatan: Tulisan ini dikutip dari buku Refleksi Inspiratif Pemetaan Jejak Perjalanan Alumni Teknik Geodesi UGM pada rangkaian Peringatan Setengah Abad Teknik Geodesi FT UGM, yang diterbitkan pada 28 Mei 2009.

——————————–

Comment

Tulisan Lainnya

Laporan dari Dihidros

22.02.2024

Ilmu hidrografi ternyata sangat berkaitan erat dengan geodesi. Selama berdinas di Dishidros TNI AL

  • No React!

Pengalamanku Sebagai Surveyor Hidrografi

22.02.2024

Peringatan 50 tahun Jurusan Teknik Geodesi Universitas Gadjah Mada merupakan refleksi perjalanan panjang dari

  • No React!

Geodesi dan Peranannya Dalam Industri Hulu Migas : Selayang Pandang dan Sekelumit Pengalaman di Pertamina EP

22.02.2024

Sejarah Singkat Industri Migas di Indonesia Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, Migas memiliki peran

  • No React!

Kisah Perjalanan Seorang Alumni Geodesi UGM Angkatan 1990

22.02.2024

Tidak terasa sejak menyelesaikan kuliah di Jurusan Teknik Geodesi UGM tahun 1995 berarti sudah

  • No React!

Kiprah Geodesiku

20.02.2024

Prakata Ketika pertama kali saya dihubungi oleh Bu Yulaikhah untuk menulis di Buku 50

  • No React!

Perjalanan Seorang Kontraktor

16.02.2024

Akhir tahun 1991, “Pendadaran” membuat perut saya mulas. Ini adalah ujian akhir secara komprehensif

  • No React!

Berkarir di Bidang Teknologi Informasi

16.02.2024

Selepas wisuda, Agustus 1990 saya mencoba mencari peluang (tertarik) kerja di bidang TI (Teknologi

  • No React!

Perjalanan dan Peluang Karier Seorang Geodet dalam Rimba Pertahanan Dirgantara

16.02.2024

Tidak secuilpun terlintas dalam benak saya saat mendaftar di Fakultas Teknik Jurusan Geodesi UGM

  • No React!

Geodesi itu Apa Sih?

16.02.2024

Pertanyaan “Geodesi itu mempelajari apa sih?” masih sering saya jumpai sampai saat ini. Orang

  • No React!

Perjalanan Karier Seorang Henny Leksmana

16.02.2024

Henny Leksmana adalah seorang yang bekerja di bidang properti, berpengalaman menjadi seorang developer, artinya

  • No React!

Jejak Perjalanan Seorang Surveyor

09.02.2024

Jejak Perjalanan Semua sistem pendidikan tentulah memiliki kelebihan dan kekurangan. Sistem Dendidikan lama di

  • No React!

Mimpi Alumni Jawa Timur

08.02.2024

Pada akhir tulisan ini nanti, kami mempunyai harapan ada seorang Dosen Jurusan Teknik Geodesi

  • No React!

Catatan Perkuliahan dan Pekerjaanku

08.02.2024

Pendahuluan Sms dari pak Maryo (30/1/09 jam 11:15:31) sangat mengejutkan saya, beliau menulis bpk

  • No React!

Prajurit Juru Ukur Sejati

08.02.2024

Harmen Batubara, Tono Saksono, Bambang Yuwono (alm), Moh.Singgih dll., adalah mahasiswa Geodesi angkatan 73

  • No React!